Tangis âTiga Singaâ di Edmonton, info terbaru dari Bolapro Tangis âTiga Singaâ di Edmonton untuk anda yang Pro Bola, Berikut ini adalah berita sepak bola terbaru dengan judul Tangis âTiga Singaâ di Edmonton, selain itu masih banyak lagi berita bola lainnya pastinya update terbaru dan sedang hangat untuk dibicarakan. Dan dibawah ini adalah hasil skor akhir dan klasemen sementara selengkapnya
Bolapro, Edmonton – Ketika mimpi tampil di final dirusak oleh pemain sendiri, maka yang ada hanyalah isak tangis. Itulah yang terjadi pada timnas Inggris yang impiannya tampil di final Piala Dunia Wanita pupus, gara-gara gol bunuh diri pemainnya.
Tak ada yang menyangka sebenarnya Inggris bisa melaju sejauh itu di Piala Dunia Wanita yang dihelat di Kanada tahun ini. Three Lionesses hanya ada di pot empat bersama tim-tim seperti Belanda, Spanyol, Swedia, dan Swiss.
Namun, mereka malah berhasil lolos dari Grup F yang relatif berat karena dihuni favorit juara macam Prancis, Meksiko, dan Kolombia. Kalah dari Prancis di laga pembuka, Inggris menyapu bersih dua laga selanjutnya untuk jadi runner-up grup.
Bertemu Norwegia di babak 16 besar, Inggris menang 2-1 untuk kemudian menghadapi tuan rumah Kanada di perempatfinal. Inggris menang dengan skor serupa dan lolos pertama kalinya ke semifinal.
Bagi Inggris ini sudah merupakan pencapaian luar biasa, mengingat sejak Piala Dunia Wanita digelar tahun 1991 di China, mereka paling mentok sampai ke perempatfinal (1995, 2007, dan 2011).
Di laga semifinal, Kamis (2/7) pagi WIB, di Commonwealth Stadium, Edmonton, Inggris menghadapi juara bertahan Jepang. Publik tentu lebih menjagokan Nadeshiko untuk bisa lolos ke final dan bertemu Amerika Serikat.
Namun, Inggris membuat hidup Jepang berjalan sulit. Meski menguasai jalannya pertandingan, Jepang kesulitan menembus pertahanan Inggris dan hanya dua kali menyentuh bola di kotak penalti lawan.
Sementara Inggris malah tampil lebih efektif dengan 11 tembakan sepanjang 90 menit. Jepang unggul lebih dulu lewat penalti Aya Miyami di menit ke-32 yang dibalas Inggris juga dari penalti Fara Williams di menit ke-40.
Laga tampaknya akan berlanjut ke babak extra time sampai di menit ke-92, bencana datang untuk Inggris. Diawali serbuan Jepang dari sisi kanan, bola diarahkan langsung ke kotak penalti.
Begitu bola sampai ke dalam kotak penalti, Laura Bassett langsung berusaha menghalau dengan kaki kanannya.
Sial bagi Bassett, bola melambung tinggi melewati kiper timnya sendiri, mengenai mistar gawang, dan memantul ke tanah. Dari hasil pengamatan teknologi garis gawang, terlihat jelas bahwa bola sudah melewati garis.
Pertandingan pun tuntas dan Jepang akhirnya lolos ke final usai menang 2-1. Sementara isak tangis pun pecah di dalam skuat Inggris, seakan tak percaya mimpi untuk tampil di final itu musnah.
Bassett tentu paling terpukul dengan kekalahan ini, karena kesalahannya lah Jepang berhasil memenangi pertandingan. Bahkan pelatih Inggris, Mark Sampson, langsung menghampiri Bassett dan menenangkannya.
“Saya pikir pertama-tama kami harus mengucapkan terima kasih kepada para pemain atas turnamen yang luar biasa ini,” ujar Sampson seperti dikutip Daily Mail.
“Saya ingin menghapus nama Laura Bassett dari papan skor itu, tapi dia tampil luar biasa di turnamen ini. Dia tidak pantas mendapatkannya, tapi dia akan dikenang sebagai pahlawan lewat penampilan luar biasanya selama turnamen. Itulah yang orang-orang akan ingat,” sambungnya.
“Tak apa kalau mau menangis. Mereka sudah tampil mati-matian di atas lapangan. Mereka tidak bisa memberi apa-apa lagi. Mereka tidak pantas mendapat kekalahan ini.”
Inggris pun harus puas hanya berebut peringkat ketiga terbaik melawan Jerman akhir pekan ini. Namun, apapun hasil yang dicapai Inggris di turnamen ini sudah bikin bangga rakyat mereka sendiri, termasuk para pesepakbola top seperti Wayne Rooney dan eks striker Inggris, Gary Lineker.
Sebab Bassett dkk. melakukan apa yang tak bisa tim sepakbola Pria lakukan dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, yakni lolos ke semifinal turnamen besar.
Kekalahan ini seakan membuka luka lama di Piala Dunia 2010, ketika saat itu tim sepakbola pria Inggris kalah 1-4 dari Jerman di babak 16 besar. Saat itu tembakan Frank Lampard mengenai mistar gawang dan memantul keluar tanah.
Gol tersebut tidak disahkan meski dalam tayangan ulang, bola sudah melewati garis gawang. Namun, di laga semifinal melawan Jepang tadi justru teknologi garis gawang lah yang memastikan tersingkirnya Inggris.
Atau ketika 50 tahun lalu, gol Geoff Hurst yang jadi penentu kemenangan 4-2 Inggris atas Jerman Barat di final Piala Dunia 1966, diperdebatkan karena bola dinilai belum melewati garis gawang.
(dtc/mrp) Sumber: detiksport
Untuk anda yang , | Pro Bola Tangis âTiga Singaâ di Edmonton, Sumber: Berita Bola dipublish oleh Bolapro untuk anda yang ProBola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar