Preview Final Liga Champions â" Taktik Barca Untuk Bongkar Pertahanan âSi Nyonya Tuaâ, info terbaru dari Bolapro Preview Final Liga Champions â" Taktik Barca Untuk Bongkar Pertahanan âSi Nyonya Tuaâ untuk anda yang Pro Bola, Berikut ini adalah berita sepak bola terbaru dengan judul Preview Final Liga Champions â" Taktik Barca Untuk Bongkar Pertahanan âSi Nyonya Tuaâ, selain itu masih banyak lagi berita bola lainnya pastinya update terbaru dan sedang hangat untuk dibicarakan. Dan dibawah ini adalah hasil skor akhir dan klasemen sementara selengkapnya
Bolapro, Barcelona akan menghadapi Juventus pada pertandingan final Liga Champions 2015 di Berlin. Ini menjadi final keempat bagi Barcelona dalam 10 tahun terakhir usai merai juara pada 2006, 2009, dan 2011.
Tahun ini pun Barcelona menjadi tim yang lebih diunggulkan dibanding lawannya, Juventus. Penampilan mereka sejak fase grup hingga babak semifinal sangat meyakinkan. Tim besutan Luis Enrique itu hanya kalah dua kali dan sisanya menang.
Jika membicarakan permainan, tentu tidak sulit untuk memperkirakan gaya permainan yang akan dijalani Barca pada pertandingan nanti. Barcelona memang merupakan tim yang hampir selalu menggunakan gaya permainan yang sama pada setiap pertandingannya. Permainan tiki-taka yang sudah menjadi ciri khas mereka dalam beberapa tahun terakhir ini.
Namun yang akan menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara tiki-taka Barcelona menembus pertahanan Juventus?
Barcelona kemungkinan akan menurunkan starting XI yang sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya dengan formasi 4-3-3. Los Cules akan tetap mengandalkan trio Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar di depan dengan dukungan Ivan Rakitic, Andres Iniesta, dan Sergio Busquet dari lapangan tengah. Serangan Barca akan dilengkapi dengan kedua fullback mereka yang melakukan overlap dan menekan area pertahanan Juve.
Perkiraan Starting XI Barcelona
Di sisi lain Juventus kemungkinan akan menggunakan formasi 4-3-1-2 dengan trio Andrea Pirlo, Paul Pogba, dan Claudio Marchisio berdiri di depan barisan pertahanan. Untuk menghindari penyerang-penyerang Barcelona mampu bergerak bebas, pelatih Juve, Massimo Allegri, akan menempatkan ketiga gelandangnya tersebut berdiri rapat di depan 4 pemain bertahanan.
Untuk bisa menembus hal ini, Barcelona akan kembali mengandalkan pergerakan pemain andalannya, Lionel Messi. Messi yang ditempatkan di sisi kanan, akan diberikan kebebasan untuk bergerak keluar dari posisinya dan mencari ruang. Pergerakan Messi ini tentu akan memberikan ancaman tersendiri pada area pertahanan Juventus.
Salah satu pergerakan Messi yang dapat mengancam adalah ketika Messi bergerak ke area tengah. Jika Messi berada di area tengah, ditambah 3 gelandang yang beroperasi di area itu, Barcelona akan memiliki 4 pemain di area tersebut. Kondisi ini tentu akan menguntungkan Barcelona mengingat Juventus hanya menempatkan 3 pemain pada area tengah.
Pergerakan Messi ke area tengah yang membuat Barca unggul jumlah pemain di tengah
Namun Messi tentu saja tidak akan semudah itu mampu mengobrak-abrik lapangan tengah Juventus. Ia akan langsung berhadapan dengan Paul Pogba yang berposisi sebagai gelandang sebelah kiri Juventus. Ditambah lagi, Fullback kiri Juventus, Patrice Evra, juga tidak akan melepaskan tekanan kepada Messi. Gangguan dari kedua pemain ini tentu cukup untuk membuat Messi tidak bisa leluasa bergerak.
Yang bisa dilakukan Barcelona dalam kondisi ini adalah dengan menaikan posisi dua pemain lain untuk membantu Messi. Dua pemain yang bisa membantu Messi dalam kondisi ini adalah Ivan Rakitic dan Dani Alves. Pergerakan Alves dan Rakitic dari posisi fullback kanan dan gelandang akan mampu membuat perhatian Pogba dan Evra sedikit teralihkan. Dengan begitu, tekanan yang diberikan kepada Messi pun akan berkurang.
Cara ini pula yang digunakan Barcelona saat pertandingan semifinal melawan Bayern Munich. Untuk membantu Messi menemukan celah dari sisi kiri, pergerakan Alves dari belakang mengalihkan perhatian Bernat yang ketika bermain sebagai fullback kiri Bayern. Sedangkan pergeragakan Rakitic di tengah membuat Alcantara tidak bisa banyak menutup pergerakan Messi.
Rakitic dan Alves yang membagi konsentrasi pemain bertahan Juve terhadap Messi
Selain itu, Barcelona juga bisa memanfaatkan satu kelemahan yang sering tercipta pada barisan pertahanan Juventus. Saat menerima serangan dari sisi kanan maupun kiri, fullback Juventus akan langsung menutup pergerakan lawan di area tersebut. Namun, pergerakan fullback tersebut biasanya tidak diikuti oleh barisan pertahanan lain yang melakukan penyesuaian posisi. Hal ini kemudian menciptakan celah terbuka di anatara fullbak yang melakukan pressing dengan dua bek tengah yang tetap berada di dalam kotak penalti.
Sekilas, kondisi ini memang terlihat tidak masalah bagi Juventus mengingat mereka menempatkan 3 gelandang yang berdiri rapat di depan barisan pertahanan. Salah satu dari ketiga gelandang tersebut dapat ditugaskan untuk melakukan covering terhadap celah yang tercipta tersebut.
Namun hal ini tentu saja tidak bisa diberlakukan bagi Barcelona. Hampir seluruh pemain yang diturunkan Barcelona adalah pemain-pemain yang selalu aktif mencari ruang. Menciptakan ruang kosong di area pertahanan sendiri melawan Barcelona akan menjadi blunder besar.
Harus diingat bahwa Barcelona menempatkan Luis Suarezsebagai penyerang tengah. Suarez adalah tipikal penyerang yang tidak akan pernah berhenti bergerak untuk mencari ruang di area pertahanan musuh. Maka tentu saja Suarez juga tidak akan menyia-nyiakan kesempatan jika terdapat ruang kosong di area musuh.
Pergerakan Suarez ke ruang kosong tersebut berpotensi untuk membuat pertahanan Juventus akan sedikit berantakan. Salah satu dari bek tengah Juventus tentu tidak akan membiarkan Suarez bebas memasuki area tersebut. Maka otomatis salah satu bek tengah Juventus akan bergerak untuk menjaga pergerakan Suarez. Dampaknya, akan ada area kosong lain yang terbuka akibat pergerakan salah satu bek tengah Juventus tersebut.
Dari sini, Barcelona masih memiliki satu amunisi lain di depan, Neymar. Neymar awalnya ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri. Pemain asal Brasil ini memang diberikan keleluasaan untuk bergerak masuk ke tengah. Mengisi posisi yang ditinggal Suarez saat keluar mencari ruang adalah salah satu fungsi Neymar diberikan kebebasan untuk masuk ke kotak penalti.
Hal inilah yang kemudian mengancam pertahanan Juventus. Bek tengah Juventus akan menghadapi dilema antara tetap menjaga pergerakan Suarez namun membuka ruang baru di tengah atau mempertahankan area tengah namun membuat Suarez bergerak bebas di ruang kosong.
Suarez dan Neymar siap memanfaatkan ruang kosong di area pertahanan Juventus
Barisan depan Barcelona memang menjadi kelebihan utama dari kesebelasan Barcelona. Trio penyerang yang mereka miliki benar-benar menjadi ancaman yang sanga sulit untuk ditanggulangi lawan. Ketiga pemain inilah yang akan menjadi kunci Barcelona dalam menembus pertahanan Juventus pada pertandingan final ini.
Meski terus memegang penguasaan bola, bukan berarti Barcelona bisa terlepas dari ancaman serangan balik Juventus. Vidal kemungkinan akan ditempatkan sebagai gelandang serang Juve yang berfungsi untuk melakukan pressing saat Barcelona melakukan ball possession.
Posisinya yang lebih di depan juga membuat pemain asal Chili ini akan selalu siap saat Juve melakukan serangan balik. Vidal akan mendukung pergerakan Tevez dan Morata saat serangan balik di lancarkan.
Karena itu barisan pertahanan Barcelona sama sekali tidak boleh lengah meski klubnya sedang mendominasi permainan. Naiknya dua fullback Barcelona untuk membantu penyerangan otomatis akan membuat pertahanan Barcelona terbuka lebar. Dalam kondisi ini, serangan balik Juve akan selalu siap mengobrak-abrik pertahanan Barcelona.
(dtc/rin) Sumber: detiksport
Untuk anda yang , | Pro Bola Preview Final Liga Champions â" Taktik Barca Untuk Bongkar Pertahanan âSi Nyonya Tuaâ, Sumber: Berita Bola dipublish oleh Bolapro untuk anda yang ProBola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar