Jumat, 26 Juni 2015

Next: Menerka Peran Firmino untuk Liverpool

Menerka Peran Firmino untuk Liverpool

Menerka Peran Firmino untuk Liverpool, info terbaru dari Bolapro Menerka Peran Firmino untuk Liverpool untuk anda yang Pro Bola, Berikut ini adalah berita sepak bola terbaru dengan judul Menerka Peran Firmino untuk Liverpool, selain itu masih banyak lagi berita bola lainnya pastinya update terbaru dan sedang hangat untuk dibicarakan. Dan dibawah ini adalah hasil skor akhir dan klasemen sementara selengkapnya

BolaproDatangnya Roberto Firmino menghadirkan euforia tersendiri untuk Liverpool. Bagaimana tidak, mereka sukses mendapatkan pemain yang relatif masih muda dan punya sederet catatan bagus di klub sebelumnya, Hoffenheim.

Pemain berusia 23 tahun tersebut digaet dengan harga 29 juta poundsterling, yang mana merupakan salah satu transfer termahal yang pernah dilakukan Liverpool. Untuk mantan klubnya, Hoffenheim, Firmino juga menjadi penjualan termahal. Bahkan, transfer Firmino merupakan transfer termahal yang pernah melibatkan klub Bundesliga.

Jika dikonversikan ke euro, transfer Firmino bernilai 41 juta euro. Nilai tersebut lebih mahal dari pembelian Javi Martinez dari Athletic Bilbao yang dilakukan oleh Bayern Munich. Pada tahun 2012, Bayern membayar klausul lepas Martinez kepada Bilbao yang bernilai 40 juta euro.

Untuk ukuran Premier League, transfer Firmino memang terbilang “biasa-biasa saja”, mengingat sudah lebih dari satu pemain digaet dengan harga kisaran 29-30 juta pounds. Namun, jelas buat Bundesliga itu adalah transfer yang luar biasa. Lalu, pantaskah Firmino layak dihargai sedemikian mahal?

Jawabannya tentu beragam. Rata-rata boleh saja menjawab, harga Firmino baru bisa dinilai layak atau tidak setelah melihat kontribusinya untuk Liverpool. Dan, tentunya, kita juga boleh menerka-nerka seperti apa nanti kontribusi Firmino untuk Liverpool.

Sebagai catatan awal, Firmino adalah pemain yang relatif konsisten. Dalam 66 penampilan terakhirnya di Bundesliga bersama Hoffenheim, dia terlibat dalam terciptanya 45 gol. Entah itu sebagai pencetak gol atau penyumbang assist.

Musim 2014/2015, Firmino bermain sebanyak 33 kali dengan menit bermain 2.918 menit. Dari jumlah penampilan tersebut, dia sukses mencetak 7 gol dan 10 assist. Sebuah catatan yang tidak buruk, meski sebenarnya itu adalah penurunan dari musim sebelumnya.

Pada musim 2013/2014, catatan Firmino lebih bagus lagi: 16 gol dan 11 assist dalam 33 kali bermain.

Catatan Firmino selama bermain untuk Hoffenheim di Bundesliga (sumber: WhoScored)

Dari catatan tersebut, jelas bahwa Firmino bukan hanya penyumbang assist yang piawai, tetapi juga bisa diandalkan untuk mencetak gol. Ini yang membuat legenda hidup tim nasional Brasil, Ronaldinho, menyebut bahwa Liverpool mendapatkan keuntungan. Dengan adanya Firmino dan Philippe Coutinho di dalam tim, mereka punya dua pemain yang bisa memberikan servis bagus kepada para penyerang.

Harapan Ronaldinho ada benarnya. Sepanjang 2014/2015, Firmino sukses mengkreasikan peluang sebanyak 69 kali. Dia jadi pengkreasi peluang terbanyak di tim tersebut, unggul jauh dari pengkreasi umpan terbanyak kedua di tim, Kevin Volland (46 kali mengkreasikan peluang). Atribut ini diperkuat dengan 59 operan kunci yang dia buat sepanjang musim itu.

Lima besar pengkreasi peluang terbanyak di Hoffenheim musim 2014/2015 (sumber: Squawka)

Well, itu baru dari sisi statistik. Bagaimana dari karakteristik permainan? Mari kita simak.

Selain dikenal bisa mencetak assist dan mendulang gol, Firmino juga dikenal dengan mobilitasnya. Firmino tidak segan-segan untuk bergerak mundur atau merebut bola ketika timnya kehilangan bola. Salah satu review yang dibuat The Guardian menyebutnya sebagai pencuri bola yang tidak segan-segan untuk berlari. Etika kerja kerasnya disebut-sebut mirip dengan Luis Suarez ataupun Alexis Sanchez.

Firmino begitu hidup dalam permainan pressing yang diperagakan oleh Hoffenheim. Dia adalah salah satu pemain pertama yang bakal mengejar bola ketika timnya kehilangan bola.

Karakteristik tersebut pun cocok untuk Liverpool. Dalam era Brendan Rodgers, Liverpool hanya mengenal satu tipe pola main: menyerang. Pada musim 2013/2014, yang merupakan musim terbaik Rodgers bersama Liverpool sejauh ini, Liverpool tidak hanya menjadi tim yang atraktif dalam menyerang, tetapi juga gesit dan gigih mengejar bola manakala mereka kehilangan.

“Gaya bermain kami adalah menyerang. Entah ketika menguasai bola atau tidak. Kami sadar bahwa permainan hanya melibatkan satu bola, dan itu adalah bola kami,” ujar Pepijn Lijnders, pelatih Liverpool U-16 yang digadang-gadang jadi pelatih tim utama Liverpool musim depan, pada sebuah tulisannya di situs resmi klub.

“Kami akan mencurinya kembali dan menggunakannya untuk langsung menghantam lawan kami. Tidak penting siapa yang kami lawan, kami akan tetap melakukan pressing tinggi kepada mereka dan bermain secara agresif,” lanjut Lijnders lagi.

Dengan mobilitasnya, dan ketidakseganannya untuk membantu pertahanan, Firmino memang bisa dimainkan sebagai gelandang tengah. Tapi, posisi terbaiknya tetaplah sebagai gelandang serang di belakang striker.

Selain itu, Firmino juga bisa dimainkan penyerang sayap sebelah kiri, gelandang kiri, ataupun penyerang. Melihat ini, Firmino cocok untuk dimainkan dalam formasi 4-3-3 milik Liverpool. Jika dimainkan di salah satu posisi di depan, Firmino bisa bergerak cair dan mengeksploitasi ruang yang ditinggalkan lawan.


Posisi Firmino

Di antara posisi-posisi tersebut, Firmino bermain sebanyak 27 kali sebagai gelandang serang di belakang penyerang sepanjang musim 2014/2015. Hasilnya, dia mencetak 6 gol dan 9 assist. Catatan tersebut lebih baik dibanding ketika dimainkan sebagai gelandang tengah (1 kali tampil, 0 gol dan 0 assist), gelandang kiri (2 kali tampil, 0 gol dan 0 assist), penyerang sayap sebelah kiri (2 kali tampil, 1 gol dan 0 assist), dan penyerang (3 kali tampil, 1 gol dan 0 assist).

Firmino memang pemain yang serba-bisa, tapi ada baiknya Rodgers tidak mengulang tendensi memainkan seorang pemain di luar posisi terbaiknya. Emre Can juga merupakan pemain serba-bisa lantaran bisa dimainkan sebagai ball-playing defender dalam formasi 3-4-3 ataupun sebagai gelandang tengah. Namun, posisi terbaik Can adalah sebagai gelandang tengah. Oleh karenanya, Rodgers dikritik habis ketika memainkannya sebagai bek kanan.

Kekhawatiran memainkan Firmino di luar posisi terbaiknya boleh dihapus untuk saat ini. Melihat geliat Liverpool di bursa transfer saat ini, mereka berusaha menambal pos-pos yang bolong. Untuk pos bek kanan, mereka dikabarkan hampir pasti mendapatkan Nathaniel Clyne dari Southampton.

Dengan “amannya” posisi bek kanan, Can pun bisa dimainkan kembali sebagai gelandang tengah. Dengan demikian, Firmino bisa dimainkan di posisi terbaiknya di belakang penyerang.

====

*penulis adalah wartawan detikSport, beredar di dunia maya dengan akun @Rossifinza.
(dtc/krs) Sumber: detiksport



Untuk anda yang , | Pro Bola Menerka Peran Firmino untuk Liverpool, Sumber: Berita Bola dipublish oleh Bolapro untuk anda yang ProBola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar