Match Preview Copa America â" Brasil Bukan Unggulan, Paraguay Bukan Pula Kuda Hitam, info terbaru dari Bolapro Match Preview Copa America â" Brasil Bukan Unggulan, Paraguay Bukan Pula Kuda Hitam untuk anda yang Pro Bola, Berikut ini adalah berita sepak bola terbaru dengan judul Match Preview Copa America â" Brasil Bukan Unggulan, Paraguay Bukan Pula Kuda Hitam, selain itu masih banyak lagi berita bola lainnya pastinya update terbaru dan sedang hangat untuk dibicarakan. Dan dibawah ini adalah hasil skor akhir dan klasemen sementara selengkapnya
Bolapro, Brasil dan Paraguay akan saling berhadapan di perempatfinal Copa America 2015, Minggu (28/6) pagi WIB. Meski Selecao lebih diunggulkan, namun La Albiroja juga punya kans untuk menang dan lolos ke semifinal.
Meski sempat kalah dari Kolombia di fase grup, Brasil tetap ke babak 8 besar Copa America 2015 sebagai juara grup C. Mereka berhasil meraih 6 angka dari kemenangan atas Peru dan Venezuela dengan skor yang sama, 2-1.
Sementara Paraguay sendiri berhasil mengumpulkan 5 angka dari satu kali kemenangan dan dua kali hasil imbang. Meski bukan merupakan tim unggulan di kompetisi ini, Paraguay belum pernah kalah dan ini bisa jadi ancaman untuk Brasil.
Perjalanan Serupa tapi Tak Sama
Sementara Brasil memulai Copa America 2015 dengan kemenangan, Paraguay hanya mampu meraih hasil imbang. Namun kedua kesebelasan memiliki kesamaan: keduanya sama-sama mengakhiri pertandingan pertama mereka di kejuaraan tahun ini dengan sebuah gol di penghujung pertandingan.
Christian Cueva hanya membutuhkan dua menit untuk mencetak gol pertama Peru di Copa America 2015. Pemain berusia 23 tahun tersebut tidak membuang kesempatan yang ia dapatkan dari kegagalan David Luiz dan kesalahan penjaga gawang Brasil, Jefferson. Tak hanya membuat para pendukung Peru bersorak, gol tersebut juga menjadi efek kejut tersendiri bagi Brasil. Namun keunggulan Peru tidak berlangsung lama. Dua menit saja keunggulan mereka bertahan.
Brasil memberi respon cepat terhadap kesalahan. Lewat dua pemain Barcelona, sebuah gol balasan tercipta. Neymar menyundul umpan silang Dani Alves dan mengembalikan skor pertandingan ke posisi sama kuat. Sang kapten kemudian mengamankan kemenangan kesebelasannya lewat sebuah assist di menit pertama masa injury time.
Douglas Costa, yang masuk sebagai pemain pengganti Diego Tardelli di menit ke-66, mendapat peluang di menit ke-75. Namun pemain yang baru bergabung dengan Bayern Munich tersebut gagal mencetak gol dari peluang yang tercipta dari pergerakan Neymar tersebut. Di penghujung laga, ia tidak melakukan kesalahan yang sama.
“Ini gol penting,” ujar Costa seusai laga.
“Umpan Neymar sempurna dan saya berhasil mengontrol bola dan melepas tembakan.”
Sehari sebelum Brasil mengalahkan Peru di Estadio Municipal German Becker, Paraguay bermain imbang 2-2 melawan Argentina di Estadio La Portada. Dua gol dari Sergio Aguero dan Lionel Messi membawa Argentina unggul dua gol tanpa balas saat pertandingan baru berjalan 35 menit. Tidak mengejutkan mengingat Argentina menguasai 75% jalannya pertandingan babak pertama dan melepas tujuh tembakan sementara paraguay tidak memiliki peluang.
Di babak kedua, Paraguay tampil lebih baik. Mereka mampu menciptakan peluang dan merepotkan barisan pertahanan Argentina. Hasilnya, di menit ke-59, Nelson Haedo Valdez berhasil memperkecil selisih lewat sebuah tendangan jarak jauh. Gol tersebut membuat Paraguay semakin aktif menyerang, dan mendapat satu angka lewat tendangan kaki kiri Lucas Barrios di menit ke-89.
“Kesebelasan Paraguay yang baik tidak pernah menyerah dan kami membuktikannya lagi hari ini,” ujar Valdez.
“Walau kami tidak sebaik mereka secara individu, sebagai kesebelasan kami lebih baik. Di babak pertama kami tidak mampu memainkan rangkaian umpan namun di babak kedua kami sadar bahwa kami tidak mempertaruhkan apa pun dan menjadi semakin percaya diri. Bagi kami ini terasa seperti kemenangan,” sambungnya.
Di pertandingan kedua, Brasil menderita kekalahan dan harus kehilangan pemain kunci sementara Paraguay meraih kemenangan berbau keberuntungan.
Kekalahan 0-1 dari Kolombia tampaknya membuat Neymar kecewa. Sial bagi Brasil, tumpuan serangan mereka tidak mampu menahan diri dan harus mendapat kartu merah. Neymar pun harus absen hingga Copa America tuntas.
Sementara Paraguay meraih tiga angka berkat kesalahan penjaga gawang Jamaika. Meninggalkan gawang untuk menyapu umpan panjang yang datang dari lini pertahanan Paraguay, Duwayne Kerr malah menyundul bola ke dalam penguasaan Edgar Benitez. Pemain berusia 27 tahun tersebut pun tanpa kesulitan mencetak gol. Hingga laga usai, tak ada lagi gol tercipta.
Pada pertandingan ketiga, Brasil dan Paraguay sama-sama mengamankan keikutsertaan mereka di fase gugur. Brasil mengalahkan Venezuela dengan skor 2-1 tanpa Neymar sementara Paraguay menahan imbang juara bertahan Uruguay 1-1.
Waspadai Willian dan Batasi Barrios
Setelah Neymar diputuskan tidak dapat membela Brasil di sisa keikutsertaan mereka di Copa America 2015, muncul pertanyaan: siapa yang akan menggantikan Neymar? Akankah Brasil baik-baik saja tanpanya? Mampukah Brasil mencetak gol?
Ternyata, tanpa Neymar Brasil baik-baik saja. Melawan Venezuela, Dunga melakukan dua perubahan. Posisi Neymar digantikan gelandang serang Liverpool, Philippe Coutinho dan posisi Fred, yang selalu bermain sebagai starter di pertandingan melawan Peru dan Kolombia, digantikan Robinho.
Robinho mencetak satu assist. Sepak pojoknya dimaksimalkan oleh Thiago Silva.
Satu gol lain menjadi milik Roberto Firmino, rekrutan baru Liverpool.
Pemain Brasil paling bersinar, bagaimanapun, adalah Willian. Pemain sayap Chelsea tersebut menciptakan lima peluang sepanjang pertandingan, terbanyak di antara pemain mana pun di pertandingan ini.
Willian sangat mungkin kembali menjadi pemain penyerang paling berpengaruh di pertandingan melawan Paraguay nanti. Sementara di pihak Paraguay, pemain yang patut mendapat sorotan dan dijagokan mencetak gol ke gawang kawalan Jefferson adalah Lucas Barrios.
Bermain sebagai pemain pengganti di pertandingan melawan Argentina, Barrios mencetak gol yang menyelamatkan kesebelasannya dari kekalahan. Di pertandingan melawan Uruguay ia bermain sebagai starter dan juga berhasil mencetak gol penyeimbang.
Kedisiplinan Pemain di Sisi Sayap
Brasil dan Paraguay sama-sama tidak mengubah formasinya dalam 3 pertandingan mereka di fase grup. Brasil konsisten menggunakan formasi 4-2-3-1 dengan mengandalkan penyerang tunggal di depan. Sedangkan Paraguay menggunakan formasi 4-4-2 datar.
Pada pertandingan kali ini pun kedua pelatih kemungkinan akan tetap menggunakan formasi yang sama dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya. Hanya saja mungkin akan dilakukan beberapa perubahan susunan pemain oleh kedua pelatih.
Brasil yang masing belum bisa memainkan pemain bintangnya, Neymar, akan kembali mengandalkan gelandang mungil yang kini membela Liverpool, Coutinho. Coutinho akan ditempatkan di belakang penyerang tunggal yang juga akan diisi oleh calon rekan setimnya di klub, Roberto Firmino. Patut diketahui bahwa Firmino juga merupakan pemain yang biasa dimainkan sebagai gelandang serang. Karena itu kemungkinan Firmino akan bermain lebih ke belakang ketimbang menjadi pemain nomor 9 di depan.
Sebagai kapten, Roque Santa Cruz berpeluang besar untuk tampil sebagai starter. Walaupun tak lagi muda, pengalamannya akan sangat berguna bagi kesebelasnnya. Bersama Santa Cruz akan bermain Raul Bobadilla yang, seperti Nelson Haedo Valdez, sama-sama dapat bermain sebagai penyerang dan sayap kanan dalam skema permainan Ramon Diaz.
Kemampuan kedua pemain bermain sama apik di dua posisi tersebut akan menjadi kesulitan tersendiri bagi Filipe Luis dan Thiago Silva. Lucas Barrios siap menjadi andalan dari bangku cadangan jika Valdez dan Bobadilla – atau bahkan Santa Cruz – tidak tampil maksimal.
Kehadiran Elias dan Fernandinho, sementara itu, akan menghadirkan masalah tersendiri bagi barisan pertahanan Paraguay. Keberadaan kedua gelandang menyajikan jaminan bagi Willian, Philippe Coutinho, Robinho, dan Roberto Firmino.
Keempatnya dapat dengan tenang menyerang dan bisa saja saling bertukar posisi dalam prosesnya. Keberadaan Willian akan memaksa Miguel Samudio untuk tetap berada di posisi dan tidak keluar membantu penyerangan. Jika Samudio tidak disiplin dan meninggalkan posisinya, tentu saja pemain Brasil akan dengan senang hari mengobrak-abrik pertahanan Paraguay.
Walau demikian, bukan Samudio saja yang harus berhati-hati. Kedua bek sayap Brasil juga merupakan pemain yang sering meninggalkan posisinya untuk membantu penyerangan. Hal ini tentu sangat berbahaya mengingap Paraguay memiliki 2 pemain sayap yang berbahaya jika diberikan ruang kosong.
Dengan kondisi ini Willian dan Robinho mau tidak mau harus ikut membantu pertahanan. Membiarkan pertahanan sayap hanya diserahkan kepada kedua fullback juga merupakan risiko yang berbahaya. Marcos Caceres dan Samudio akan memberikan ancaman tersendiri bagi Dani Alves dan Felipe Luis.
Jika Willian tidak memberi bantuan kepada Dani Alves yang terkenal lambat turun, Elias atau Fernandinho akan bergerak mendekat ke pinggir lapangan sehingga akan terjadi kekosongan dan kalah jumlah di lini tengah. Jika ini terjadi, Nestor Ortigoza dan Victor Caceres akan sudah siap menerima dan mengirimkan bola kepada Santa Cruz dan Bobadilla.
====
Dianalisis oleh @panditfootball. Profil lihat di sini.
(dtc/mrp) Sumber: detiksport
Untuk anda yang , | Pro Bola Match Preview Copa America â" Brasil Bukan Unggulan, Paraguay Bukan Pula Kuda Hitam, Sumber: Berita Bola dipublish oleh Bolapro untuk anda yang ProBola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar