Media-Media Inggris bereaksi tajam atas kekalahan dari Islandia, info terbaru dari Bolapro Media-Media Inggris bereaksi tajam atas kekalahan dari Islandia untuk anda yang Pro Bola, Berikut ini adalah berita sepak bola terbaru dengan judul Media-Media Inggris bereaksi tajam atas kekalahan dari Islandia, selain itu masih banyak lagi berita bola lainnya pastinya update terbaru dan sedang hangat untuk dibicarakan. Dan dibawah ini adalah hasil skor akhir dan klasemen sementara selengkapnya
Bolapro.org – Media-media Inggris bereaksi tajam atas kekalahan dari Islandia. Mereka mendeskripsikannya sebagai hal yang memalukan serta yang terburuk dalam sejarah.
Media-Media Inggris bereaksi tajam yang dimana, Inggris tersingkir di babak 16 besar Piala Euro 2016. Mereka harus angkat koper setelah kalah 1-2 dari Islandia, Selasa dinihari (28/6/2016).
Kekalahan tersebut langsung disorot besar-besaran. Sebab, Inggris disingkirkan oleh Islandia yang merupakan tim debutan di Piala Euro, berperingkat 34 dunia, dan negara dengan populasi cuma sekitar 330.000 jiwa.
Media-media Inggris banyak yang lantas membandingkan kekalahan tersebut dengan kekalahan memalukan lainnya dari Amerika Serikat di Piala Dunia 1950. Kala itu, Inggris yang digadang-gadang sebagai salah satu tim favorit takluk 0-1 dari AS yang banyak diisi oleh pemain amatir.
‘England’s greatest humiliation’ menjadi headline halaman olahraga The Telegraph. Mereka melengkapinya dengan foto pemain-pemain Inggris yang tengah murung di atas lapangan usai peluit panjang berbunyi.
“Ini adalah malam paling memalukan bagi Inggris dalam sepakbola internasional: jauh lebih buruk daripada kekalahan di Piala Dunia 1950 dari Amerika Serikat di Belo Horizonte,” tulis Paul Hayward di The Telegraph seperti dikutip dari Reuters.
“Kekalahan di Nice selalu menjadi trauma yang lebih dalam. Ini datang di era ketika Premier League menjadi industri global.”
Kekalahan Inggris dari Islandia kemudian membuat Roy Hodgson mengundurkan diri dari jabatannya. Martin Samuel dari Daily Mail menilai Hodgson seharusnya sudah tak lagi jadi manajer Inggris usai gagal total di Piala Dunia 2014.
“Betapa sia-sianya dua tahun ini. Roy Hodgson harusnya sudah pergi di 2014, ketika Inggris hanya bertahan dua pertandingan di Piala Dunia. Dia bukan orang yang tepat saat itu, juga bukan orang yang tepat sekarang,” tulis Samuel.
“Sudah ada banyak pembicaraan soal kemajuan, janji, dan kultur kuat terkait tanggung jawab, tapi di bawah tekanan, itu semua menguap.”
Tak cuma Hodgson yang menjadi sorotan, penampilan Wayne Rooney dkk juga menjadi sasaran kritik. Dominic Fifield dari The Guardian secara khusus mengkritik pemain-pemain senior Inggris yang gagal membimbing mereka yang lebih muda.
“Hodgson membutuhkan pemain-pemainnya yang paling berpengalaman untuk tampil sangat bagus jika ingin tim memberi kesan. Pada akhirnya mereka layu seperti yang lainnya,” tulis Fifield.
Penulis sepakbola BBC Sport, Phil McNulty, juga menyoroti performa pemain-pemain Inggris. Menurutnya, penggawa Inggris juga pantas untuk dikritik.
“Tanggung jawab utama ada pada manajer tapi, jangan salah, Roy Hodgson sangat dikecewakan oleh pemain-pemain yang mampu tampil jauh lebih baik,” tulis McNulty.
“Roy Hodgson akan bertanggung jawab dan sudah menanggung akibatnya tapi pemain-pemain Premier League bergaji tinggi ini tak boleh luput dari kritik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar